Minggu, 14 Agustus 2016

A-B-C-D Tim Bisnis

Sharing dari mentor saya Pak Teguh Wibawanto :

A-B-C-D TIM BISNIS

Banyak saya temui para pengusaha mengeluhkan susahnya cari karyawan, karena itu setelah diterima meskipun performa nya tidak sesuai tetap saja dipertahankan dengan alasan cari karyawan itu susah, sehingga terjadi kebimbangan mau dipertahankan atau dilupakan aja.

sebelum memutuskan hal tersebut alangkah baiknya kita meng-GRADING atau mensortir seberapa bernilai anggota tim kita.

Sebut aja cara yang paling gambang adalah A-B-C-D

A = Asik banget

type ini adalah karyawan yang punya sikap kerja yang baik dan menghasilkan, semangat dan mau maju bersama sesuai visi dan misi perusahaan. orang seperti harus terus dibina dan diberikan tantangan serta penghargaan atas prestasi kerjanya.

B = Biasa aja

type ini adalah pekerja yang hasilnya pas-pasan tapi sikapnya cukup baik. terkadang kerja hanya sesuai waktu dan hasilnya juga sesuai target yang ditetapkan. karyawan semacam ini bisa dipertahankan dan bisa terus di upgrade dimasa yang akan datang.

C = Capek deh

type ini kalo kerja hasilnya bagus, tapi sikap nya terkadang melenceng dari nilai-nilai perusahaan. karena itu perlu energi extra untuk menangani karyawan type seperti ini. harus dilakukan pembinaan sikap secara intensif. untuk dipertahankan diposisi saat ini cukup bagus, tapi kalo dipromosikan lebih baik jangan.

D = Daaah...

type ini adalah udah hasil kerjanya tidak target atau pas-pasan dan punya sikap buruk. lebih baik di lupakan aja karena bisa menjadi toxic employee dan menambah cost operasional perusahaan.

Jadi mulai sekarang selalu lakukan grading terhadap anggota tim dan jangan lupa sebagai leader Anda pun harus bisa menilai, apakah Anda type A, B, C atau D ?

Teguh Wibawanto

Senin, 25 Juli 2016

Jangan Jadikan Komunitas Sebagai Pasarmu

Saat ini banyak sekali komunitas yang hadir ditengah-tengah kita. Mulai dari komunitas hobi, profesi, reuni sekolah, sampai komunitas yang kita bilang 'norak' banget.

Banyak komunitas bisnis yang mengedepankan bisnis syariah, bisnis properti, bisnis IT dan lain-lain. Bahkan yang saya sampai tidak habis pikir ada Komunitas Asep- Asep. Yang berkumpul disana adalah orang-orang yang mempunyai nama depan atau nama belakang Asep. Hebat banget, ide berkumpul dapat datang dari mana saja.

Tapi, di banyaknya komunitas yang ada sekarang ini. Masih ribuan orang yang hanya punya niat gabung ke komunitas karena ingin JUALAN.

Lho, emang gak boleh jualan di komunitas ? Boleh dan syah syah saja untuk jualan di komunitas.

Komunitas dibuat atas dasar saling membutuhkan bukan untuk belanja atau berjualan. Orang berkumpul di satu komunitas Otomotif karena mereka berpendapat akan bisa sharing tentang kendaraannya, bisa cari info apabila ada masalah di kendaraan mereka.

Celakanya banyak orang yang tidak paham akan situasi itu. Banyak diantara anggota komunitas hanya ingin berjualan di komunitas tersebut. Buat apa jualan dikomunitas? Komunitas itu rumah berkumpul, kalau mau jualan ya di pasar bukan dirumah.

Dirumah itu kita kalau bisa sharing, tuker pikiran bagaimana cara berjualan, cari info dan bangun jaringan atau kita kenal dengan istilah 'Networking'. Kalau kita memang jualan, kasih tau ke semua penghuni disana bahwa kita jualan produk tersebut. Bukan berarti kita jualan / nawar-nawarin produk kita ke semua penghuni yang lain agar beli produk kita.

Jauh lebih besar manfaatnya ketika kita bisa berkolaborasi dengan kawan-kawan di komunitas tersebut untuk menjadi 'Marketing' produk kita. Apabila dikomunitas ada 100 orang dan semuanya menjadi 'Marketing' atau pemberitahu ke kawan-kawannya diluar sana akan produk kita. Berapa banyak target pasar diluar sana yang akan menjadi 'calon pelanggan' kita ?

Bayangkan, 1 anggota punya 10 teman. 1 anggota mereferensikan produk kita ke kawan-kawan mereka, sedangkan di dalam komunitas itu ada 100 anggota. Hitungan kasarnya 100 x 10 = 1.000 'calon pelanggan' bisa kita dapatkan apabila kita menjadikan Komunitas sebagai rumah sharing.

Bandingkan ketika kita sendiri yang jadi 'Sales' di Komunitas itu. Total anggota ada 100, so paling cuma 100 orang yang bisa kita prospek.

Yuk, jadikan komunitas sebagai rumah tumbuh bersama. Sesama anggotanya saling support menjadi 'Marketing' anggota yang lain. Akan lebih indah lebih nyaman dan lebih bermanfaat.

Masih mau jual produk sendiri ke anggota Komunitas?

Salam sukses,
CYP
Chandra Yan Permadi
Founder & Owner of Toko Wireless
Ketua TDA Depok v.4

Senin, 25 April 2016

BENAR GAK SIH EMAS PERHIASAN ITU INVESTASI ????

Ada kumpulan ibu ibu sekolah lagi ngerumpi di warung soto dekat pasar Depok. Saking besarnya suara mereka ngerumpi sampe terdengar oleh seluruh pengunjung soto.

"Lu beli emas sono di Toko Singg***ng!!!! ..... nanti emasnya bisa dijual lagi, kalau belum mau dijual bisa lu pake dulu aja buat mejeng. Nanti kan jadi investasi lumayan" ujar salah satu Ibu muda. Emas yang dimaksud adalah emas perhiasan seperti kalung, gelang, anting, cincin dan lainnya yang berbentuk perhiasan.

Saya langsung berpikir sedikit dan menganalisa alakadarnya.

BENAR GAK SIH EMAS PERHIASAN ITU INVESTASI ????

Sadar tidak sadar pemahaman kita akan perhiasan itu adalah investasi ternyata sedikit salah. Saya tidak bilang salah 100% yah, karena investasi itu sedikit banyak akan memberikan kita hasil lebih ketika kita menjualnya kembali.

Ketika kita menginvestasikan uang kita ke rumah atau tanah. Ketika dibeli misal harganya 100 juta rupiah. Kita pakai rumah tersebut, kita garap tanah tersebut dan tahun depan rumah itu kita jual. Kita bisa mengikuti harga pasar yaitu jual rumah menjadi 150 juta rupiah.
Wiiihhh, mantap, setahun kita investasikan uang kita dapat 50 juta .... lagipula kita tidak rugi karena ikut memakai rumah tersebut sebagai rumah tinggal. Kalaupun tidak ditinggali, tetap kita mendapatkan hasil investasi senilai 50 juta tadi. Ini sedikit contoh investasi sederhana.

Nah sekarang bagaimana dengan emas ?

Kita masuk ke toko dilayani pedagang toko emas yang ramah2 kita beli cincin emas 5 gram.

Ada berbagai tipe emas di toko perhiasan ini, ada emas 24 yang biasa dibilang murni, ada emas 22 yang harganya lebih rendah dari emas 24, ada juga emas 18 yang biasa kita bilang emas muda.

Nah, ketika kita beli emas itu akan dihitung harga emas + ongkos bikin + model. Perhitungan 2 terakhir ini yang kadang kita gak sadar kalau kita ternyata sedang tidak membeli investasi.

Kenapa tidak ? Karena ketika kita mau jual emas itu tadi, pedagang sudah pintar seakan paling pintar sedunia.

Begini perhitungannya :

Kita beli 5 gram dengan harga satu gram 450rb menjadi 2.250.000,- pas sewaktu kita transaksi. Kita menjual lagi dengan waktu 6 bulan setelahnya. Kita coba tanya harga emas sekarang berapa dengan nilai yg sama, mungkin dia akan jawab "Harga emas lagi tinggi 475rb per gram"

OKE, kesempatan nih kalau kita jual sekarang, ada investasi 25rb per gram yang bisa kita dapatkan.

Eit, nanti dulu.... Coba kita tanyakan kembali "Saya mau jual emas saya yang ini..." sambil menunjukan perhiasan tersebut. Sang penjaga toko dengan SOP nya pasti menjawab, "Ada surat pembeliannya"

Nah sekarang kita hitung "investasi emas" kita ketika kita kasih surat belinya. Harga yg tertera adalah 450.000,- x 5 gram = 2.250.000,- langsung dikalkulasi sama penjaganya.

Harga emas total = 2.250.000,-
dikurangi ongkos bikin 25rb/gram x 5 gram = 125.000,-
dikurangi model yang sudah kuno 50rb per perhiasan
Dan harga emas kita dihargai dengan harga Rp. 2.075.000,-

Waaaahhhhhh, investasi nya RUGI.

harusnya ketika kita bilang itu investasi kita bisa menikmati hasil investasi itu selama 6 bulan. Tapi untuk perhiasan emas, tidak begitu...

Emas perhiasan hanyalah tabungan atau lebih tepat dikatakan "Simpanan Sementara".

Karena emas perhiasan itu bukan investasi, ada nilai yg hilang ketika kita menjualnya kembali.

Tapi untuk sebuah tabungan atau simpanan tidak ada salahnya kita membeli emas perhiasan. Tapi jangan dibilang Investasi karena itu hanyalah Simpanan Sementara.

Salam sukses,
-
cyp
@chandraypermadi

Jumat, 22 Januari 2016

UKM Start-Up, Tidak Perlu Pusing Dengan Model Manajemen

Ada sharing menarik dari Senior saya di komunitas Tangan Di Atas (TDA) Pak John Rusly, pemilik kotakpensil.com 

----------------------

Salah satu kesalahan pemerintah Indonesia adalah tidak membedakan UKM dengan perusahaan besar. Untungnya sekarang pemerintah sudah semakin menyadarinya.

Perusahaan besar bekerja dengan team, team, team ...

Perusahaan kecil bekerja dengan survival modedan mengejar sales, sales, sales ...

Contoh; 
Saya pernah menjabat sebagai GM di anak perusahaan Sinar Mas dan LG. Sewaktu kita mengejar ISO 2000, kita membentuk tim, dengan tim inti 3 orang yg bekerja total untuk ISO, didampingi oleh 2 orang konsultan.

Apakah kita dapat melakukan hal yang sama di UKM?

Di beberapa UKM, boro-boro ISO atau BSC, bisa cukup makan saja mereka sudah cukup senang. 

Saya mengalami culture schock ketika resign dari GM dan mendirikan usaha sendiri.
Bahkan buat nota penjualan, angkut barang ke mobil dan kirim barang harus dilakukan sendiri. Itu cerita lain, saya ceritakan lain waktu.

Seperti yg saya anjurkan dalam buku saya, "Jadi, Anda Ingin Menjadi Pengusaha." ketika perusahaah kecil, fokus harus ke survive dulu, hidup dulu. Setelah makan cukup dan pakaian cukup, baru pikirkan yg lain.

Gunakan manajemen sederhana, POAC sudah cukup. Tidak usah pikirkan balance score card atau model2 canggih yang aneh2 dulu. Itu nanti, ada masanya.

Di awal Kotakpensil, saya berhenti ikut semua seminar, terutama yg untuk corporate, karena semakin banyak seminar semakin bingung. Apalagi beberapa teori bertolak belakang.

Daripada bingung, lebih baik praktek, praktek dan praktek. Kalau ketemu masalah, baru tanya teman2. Waktu itu saya cukup banyak merepotkan pak Teguh dan pak Irwanto hehehe. Thanks ya ... :pray:

Seperti kata guru saya, pak Heppy Trenggono dan pak Syaiful Bahri, 

"Ilmu —> amal —> Hidayah."

"Ilmu harus diamalkan sampai dapat hidayah. Buat apa banyak ilmu kalau tidak diamalkan? "

Demikian pesan mereka yang selalu terngiang di kuping saya.

Saran saya untuk UKM start-up, tidak perlu pusingin model manajemen dan segala tetek bengek strategi. Anda cukup fokus ke jual, jual jual dulu. Jika penjualan anda bagus, semua masalah anda akan selesai.

Bahkan, banyak ilmu manajemen dari zaman Sinar Mas, LG dan Mc Kinsey saya simpan dulu, belum saatnya untuk dipakai. Nanti ada waktunya.

Ketika perusahaan Anda semakin dewasa dan matang, kebutuhan akan manajemen dan team akan muncul sendiri. Dan, guru akan datang sendiri. 

Demikian sedikit tips dari saya.

Semoga bermanfaat.
See you at the top!

John Rusly
kotakpensil.com

PS: Tips diatas untuk perusahaan startup pemula. Untuk perusahaan yang berkembang (growing), team team dan team bahkan sangat dianjurkan. Kita hanya perlu tahu posisi kita dan mengambil porsi ilmu yang sesuai untuk kita. Good luck



Senin, 04 Januari 2016

Curug Cigamea Bogor (Tawangmangu di Bogor)

Siapa yang tidak kenal Air Terjun Tawangmangu di Karanganyar Jawa Tengah. Ditempuh dengan jarak 2jam dari kota Solo, naik ke pegunungan dengan hawa yg cukup dingin. Tawangmangu menjadi magnet pariwisata menarik di Karanganyar Jawa Tengah.

Tapi pernahkah anda coba mengunjungi Kawasan Gunung Bunder Kab. Bogor ? Disana ada banyak obyek wisata yang dikelola Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Air terjun atau dalam bahasa sunda disebut Curug, pemandian air panas, hutan pinus, bumi perkemahan sampai dengan kawah tertinggi yaitu Kawah Ratu yang harus ditempuh jalan darat sejauh 7 km dari pos perkemahan.
Pintu masuk ke kawasan ini ada 2 pintu yaitu pintu Gunung Bunder dengan akses masuk melalui Desa Cikampak Ciampea atau pintu Gunung Sari dengan akses masuk melalui Cibatok Ciampea.

Dari sekian banyak Curug yang ada dikawasan Gunung Bunder, yang paling menarik dan paling "dikelola" secara serius ada 2 Curug yaitu Curug Cigamea dan Curug Seribu. Jarak tempuh Curug Cigamea dari tempat parkir / pintu masuk wisata +/- 800 meter untuk sampai di air terjunnya. Sedangkan Curug Seribu ditempuh dengan jalan darat bebatuan sejauh 1.200 meter.


Mari kita ulas sedikit tentang Curug Cigamea.

Pemandangan Curug Cigamea sangat bagus, dengan 2 Curug yang berasala dari 2 aliran berbeda menambah keindahan kawasan ini. Ketinggian curug Cigamea yang pertama +/- 50 meter dan Curug Cigamea kedua +/- 25 meter. Aliran air yang sangat jernih dan segar memungkin kita untuk bermain air di aliran sungai nya.

Aliran sungai berbatu dengan air jernih dan segar didalamnya termasuk dangkal. Dengan kedalaman max selutut orang dewasa anak-anak bisa bebas bermain di aliran sungai ini, apalagi batu-batuan yang ada cenderung tidak licin jadi aman untuk anak-anak. Kolam ditempat Curug Utama masih bisa direnangi oleh orang dewasa, dengan kedalaman 1 s/d 2 meter masih cukup dangkal untuk orang dewasa melepaskan penat di kawasan ini.

Area Curug Cigamea juga sudah dilengkapi dengan warung-warung yang bersih walaupun harga makanannya tergolong agak mahal sedikit. Tapi lumayan untuk berteduh atau beristirahat di area wisata ini. Kamar mandi atau kamar bilasnya juga terbilang cukup rapih dan bersih, terbuat dari tembok permanen bukan bilik kayu seperti di Curug Curug yang lainnya. Jalanan menuju air terjun walaupun cukup jauh (800mtr) tapi sudah bebatuan yang tidak licin bukan lagi jalan tanah liat yang becek berlumpur.

So far, Curug Cigamea bisa saya bilang sebagai Tawangmangu Bogor. Mungkin apabila dikelola dengan baik dan profesional kawasan ini akan menjadi kawasan wisata baru yang sangat menarik dan terjangkau.

Salam,
-cyp-
@chandraypermadi